Header Ads

anigif
Breaking News
recent

Salah Alamat Yang Berujung Pemerkosaan

Salah Alamat Yang Berujung Pemerkosaan
Salah Alamat Yang Berujung Pemerkosaan

Maniakqq - Ema yang bermaksud berkunjung kerumah pamanya, dia malah tertimpa kesialan. Karena ibunya yang salah memberi alamat rumah, Ema di perkosa oleh seorang duda yang hypersex dan ngentotnya brytal sekali.

Orang memanggilku Ema usiaku 20 tahun dan aku sedang menempuh pendidikan di universitas negeri di kotaku. Aku berasal dari desa sedangkan di kota aku kost di dekat kampus. Aku yang berpenampilan katrok berubah menjadi gadis kota. Orangtuaku hanyalah seorang petani, aku 2 bersaudara dengan adikku yang masih SMP.

Awalnya tidak boleh berkuliah namun aku menolak dan harus melanjutkan sekolahku. Aku memiliki tinggi badan 157cm dengan berat badan 48kg. Tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gendut. Aku memiliki ukuran bra yang beda dengan teman lainnya. 36A itulah ukuran bra ku, besar bukan? Sekarang aku sudah berubah pakaian yang aku kenakan lebih ketat dari dulu.
Sehingga kemolekan tubuhku terlihat jelas. Rambutku panjang wajahku juga tidak jelek, standartlah. Dari keluguanku berubah menjadi gadis kota yang cantik. Suka make up dan memakai pakaian sesuai trend anak muda masa kini. Tak heran jika kebanyakan teman priaku naksir sama aku. Sampai saat ini aku masih jomblo karena memang sedikit susah mendapatkan pacar yang pas.

Aku di Jakarta kota besar ini memiliki saudara, namun hingga 2 tahun ini aku belum sama sekali bertemu dengan mereka. Ya komunikasi tetapi belum sempat bertemu selain jaraknya jauh aku takut jika harus bepergian sendiri. Kota yang luas ini banyak sekali jalur angkutan jika aku salah menaikinya aku bisa nyasar. Maka dari itu aku belum berani pergi ke rumah saudara.
Pamanku juga sibuk kerja sehingga tidak dapat menemui ku disini. Kalau habis semesteran biasanya libur panjang dan aku pulang ke desa. Karena hanya libur dua minggu saja aku tidak bisa pulang dengan waktu sesingkat itu. Tugas menumpuk banyak dan harus bolak balik kampus untuk mengatur jadwal semester baru nantinya. Ibuku menyarankan aku untuk pergi ke rumah paman saja.
Aku memberanikan diriku untuk pergi kesana dengan bus kota. Awalnya aku takut tetapi ternyata di terminal banyak orang baik yang mau menuntunku untuk pergi ke tujuan. Aku juga sudah diberi alamat oleh ibuku. Kebetulan aku tidak menghubungi paman, karena mau kasih surprise. Kalau sudah sampai di dekat rumahnya baru aku kabari mereka.

Namun kenyataan berubah menjadi pengalaman yang sangat memilukan bagiku. Ibuku salah memberiku alamat rumah Paman. Ibuku menulis di SMS rumah paman itu no 86, ternyata salah nulis. Alamat dan gangnya sudah benar tetapi nomor rumah salah. Apalah dayaku itu memang menjadi hari sial atau hari keberuntunganku.
Ketika bus berhenti di terminal aku menuju angkot yang arahnya ke tujuanku. Aku turun di gang dan mencari alamat rumah itu sesuai apa yang diberikan ibu. Alhasil sampailah aku di depan rumah itu. aku mengetuk pintu lama sekali tidak di buka,

“halooo..permisii…..”
“tok…toookk….tttooookk….”
Tidak di buka juga aku menunggu di teras rumah. Kemudian ada seseorang yang membuka pintu rumah dan aku lihat seorang pria setengah tua. Kira-kira usianya 37 tahun dengan mengenakan sarung,
“ada yang bisa saya bantu mbak…?”
“lho ini bukan rumahnya Paman Salim ya ?”
“la mbak ini siapa?”
“saya jauh-jauh dari desa pak mau bertemu dengan paman saya…”
“lho kok bisa sampai sini mbak, seilahkan masuk dulu pak?” ucap bapak itu.
“ya pak…”

Aku memasuki rumah yang sepi dan hanya ada satu penghuni itu. Bapak itu namanya Pak Budi dia adalah seorang duda sejak 2 tahun yang lalu. Anehnya bapak itu terlihat habis melakukan sesuatu karena rambutnya berantakkan dan hanya memakai kaos dalam serta sarung saja . Perasaanku tidak enak sama sekali ketika dia menutup pintu rumahnya,

“lho pak kok di kunci sih?”
“eh..mbak disini rawan loh,kota besar kalau keluar sendiri bahaya nanti sore saja saya antar ke tujuan bagaimana?”
“ahhhh tidak pak..saya bisa cari sendiri…” jawabanku dengan rasa ketakutan.

Bapak itu memaksaku untuk tinggal disitu dan tidak memeperbolehkan aku keluar. Ku takut karena tatapan wajah bapak itu sangat tajam. Dia terus melihat bagian payudaraku yang sangat montok. Aku risih melihatnya, dari atas hingga ke bawah terus menatap tanpa henti. Aku salting dan diam terpaku melihat gelagat bapak ini.
Kayaknya dia menginginkan sesuatu dariku. Pakaianku yang ketat membuat dia terangsang karena wajah pak Budi itu sangat mesum sekali. Aku terkejut ketika dia bertanya tentang ukuran bra ku,

“ukuran bra kamu berapa? Besar sekali payudara kamu…”
“kok tanyanya gitu sih pak…!!!” jawabku dengan kasar…”
“sudah lama aku tidak menikmati wanita rasanya kangen sekali….keseharianku setelah bekerja Cuma melihat video porno sambil mengocok penisku…”
“jorok sekali bapak, saya mau keluar!!!”

Ketika aku berjalan mendekati pintu dia menarik tanganku. Aku dipaksa duduk di sofa kemudian dia memintaku untuk tiduran. Aku menolak tetapi paksaan dia lebih kuat, tidak ada pertolongan bagiku karena pintu sudah dikunci sangat rapat. Jendelapun tertutup semua, akupun terjebak. Saat itu aku terpaksa tiduran di sofa.
Tiba-tiba saja bibirnya mendekatiku dan mengulum hingga aku tak bisa bernafas. Terus dia ciumi sehingga aku membuka mulutku, perlahan aku membalas ciumannya. Walaupun dalam hati aku enggan tetapi karena semakin nikmat aku menggerakkan bibirku seirama dengan bibirnya. Tangannya membelai wajah dan leherku, dia membuat aku terangsang.
Lalu ciuman maut itu berpindah ke telingaku. Nafasnya berdesis di telingaku, aku menggerakan tubuhku menahan kenikmatan. Leherku dia jilati dengan lidahnya, seketika aku medesah,

“mmm….aaahhhh….aaahhh…..”

Kanan kiri leherku dijilati hingga aku meriding merasakan kenikmatan. Perlahan bajuku terbuka dan dia melihat payudaraku sangat besar. Tak buru-buru menikmatinya dia membelai dengan penuh kelembutan. Kedua tangannya terus membelai payudaraku hingga aku tak tertahankan. Dia remas sesuka hatinya, aku sudah terbius dalam kegairahan.
Tidak menolak sama sekali yang ada aku pasrah menikmati setiap sentuhan tangannya. Lalu dia membuka pengait braku dengan sigap dia menjilati putting susuku. Kanan kiri dia jilati terus sampai aku mendesah sangat keras,

“sssshh…aaahhh…aaahhhhh….aaaaahhhh… jangan paakk…aaahhhh……”

Setelah puas menjilati putting susuku dia mengulumnya. Putingku dia emut hingga mau lepas,

“sedottt pak…aaaaaahh…ooohhh…..” desisku mulai menikmati perbuatan mesum duda itu.

Dia sedot putingku sangat kuat sampai tubuhku mengejang. Tak terasa payudaraku merah semua karena geganasan si duda tua ini. Remasan tangan yang sangat kuat, kuluman putting susu yang begitu keras. Seakan tak bisa menolak kenikmatan yang dia berikan kepadaku. Dia kembali menciumi tubuhku sampai ke pusar. Tubuhku yang mulus membuat dia semakin horny melihatku.
Sarungnya dilepas sehingga terlihat jelas penisnya tanpa celana dalam. Waow ukuran penis yang sangat besar dan mantap. Celana jeansku dilepas dan dia melihat pahaku dengan mata melotot. Memekku dia belai dengan kedua tangannya, celana dalamku dia lepas.  Tangannya membelai dengan penuh kenikmatan, bagian demi bagian dia buka.
Dari luar hingga ke dalam. Lidahnya mulai mendekati memekku, dia meminta aku membuka lebar kakiku. Seperti siap menerima jilatan aku mengangkang lebar. Dengan lembutnya lidah itu menyusuri selakanganku kanan kiri,

“aaaaaakkkhh….ooohhh…..pak….aaahh…..”

Tanganku memegang kakiku yang sedang mengangkang lebar itu. Lalu pak Budi menjilati bagian luar dan kemudian dia buka lebar lidahnya bergoyang di memekku. Dia jilati bagian luar dan dalam, daging kecil itu dia kecup sampai aku tak kuat menahan kenikmatan itu. Baru saja dia jilatin memekku aku udah orgasme aja. Banyak sekali cairan yang keluar dari memekku.
Tetapi dia tidak jijik yang ada dia terlalu bersemangat menikmati memekku. Dia mencoba membuat gairah ini memuncak. Dan dia kembali keatas untuk menikmati payudara dan bibir tipisku. Dia kulum payudaraku agar aku semakin bergairah. Memekku bergesekan dengan penisnya dan terasa nikmat sekali,

“aaaahhhhhh….aaahhhhh….aaahhh……..”



Salah Alamat Yang Berujung Pemerkosaan


Salah Alamat Yang Berujung Pemerkosaan
Salah Alamat Yang Berujung Pemerkosaan

Maniakqq - Ternyata ngeseks itu nikmat sampai aku seperti tak sadarkan diri. Setelah itu dia memegang penisnya sendiri. Dia sodorkan tepat didepan mulutku, langsung aku kulum penisnya. Aku kocok penisnya sambil aku emut hingga dia merasakan kenikmatan,

“ooohh…aaahh…nikmat sekali mbak…terus mbak….aaahhh….”

Tak lama setelah itu, dia sudah tidak dapat menahan nafsu dan dia buru-buru memasukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan dia putar penisnya di ujung lubang memekku. Terus dia putar sampai licin dan masuklah ujung penis itu,

“ssssllleeebbb…ssslleeebbb…aaaaahhh….aaakkhhh…..”
“awww…sakit pak…aaahhh…nikmat pak….aaaaaahhh…..”

Karena aku masih virgin, saat itu aku merasakan antara sakit dan nikmat menjadi satu. Dia menusuk-nusukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan dia tekan dengan keras aku menjerit karena sakit. Begitu sudah licin dia menekan keluar masuk penisnya,

“aaaaahhh….ooohhh….aaaahhh…”

Tak henti-hentinya aku terus mendesah merasakan kenikmatan. Dia pun bergerak sangat cepat tubuhku menggeliat manja. Penisnya yang besar menusuk-nusuk di memekku mentok masuk ke dalam. Aku semakin tak bisa menahan kenikmatan ketika pak Budi menggoyangkan penisnya. Seakan bergoyang di dalam memekku.
Aku diminta untuk mengangkat tubuhku sedikit agar imbang dengan gerakannya. Aku angkat dan aku goyangkan dia pun merasakan kenikmatan,

“ooohhh sangat nikmat…aaahhh….”

Seakan tak sadarkan diri karena dia mengulum putting susuku dengan penuh gairah. Seketika aku menggerakkan tubuhku keatas dan ke bawah. Kita berimbang saling menggerakann tubuh sehingga gairah kita sangat memuncak,

“aaaaaahhhhhh…ooohhh….aaaaahhhhhh…..”

Tak ingin cepat berlalu begitu saja, tangan pak Budi juga masih sempat meremas payudaraku hingga aku merasakan kenikmatan. Memekku berkali-kali masturbasi membuat dia sangatlah bergairah. Tak lama kemudian keluarlah sperma itu,

“ccccrrrrrroooottttt…..cccccrrrrrroooootttt….cccccrrrrroooootttt…..”

Sperma itu aku keluar membasahi tubuhku seakan lengket dan banyak sekali. Aku lihat penis dia masih saja membesar dengan cepat dia memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Aku kulum kembali keluar masuk ke dalam mulutku. Aku kocok kembali hingga semakin tegang. Aku merasakan kenikmatan ketika aku sedot penisnya,

“uuukhhh…aaahh….uuuhh…aaahhhh…..” desah pak Budi.

Tanganku juga reflek terus mengocok penisnya hingga sangat tegang. Tidak ada 5 menit sperma itu keluar di dalam mulutku,

“ccccrrrooootttt….cccccrrrroooottt…….cccccrrrroootttt….”

Aku menelan sperma itu, mulutku lengket aku menelan dan membersihkan spermanya hingga tak tersisa. Dia memelukku dan aku melepasnya, kemudian aku memakai pakai pakaianku kembali. Dia memberi tahu alamat dan warna cat rumah pamanku. Aku terdiam sambil meneteskan air mata. Tanpa pamit aku pun pergi menuju rumah paman.
Itu pengalamanku tentang pedih yang aku alami dua bulan yang lalu. Akibat salah alamat aku kehilangan keperawanan dengan seorang duda berusia 37 tahun. Sekian.

No comments:

Powered by Blogger.