Header Ads

anigif
Breaking News
recent

Cerita Sex Pak Guru Dengan Murid Binal

Cerita Sex Pak Guru Dengan Murid Binal
Cerita Sex Pak Guru Dengan Murid Binal

Asikqq - Perkenalkan namaku adalah Agus, usiaku saat ini 37 tahun dan bekerja sebagai seorang Guru di salah satu sekolah negeri di Jawa Timur. Mohon maaf sebelumnya jika cerita ini sebenarnya tidak pantas untuk diceritakan oleh seorang Guru sepertiku, tetapi bagaimanapun aku tetaplah manusia biasa. Langsung aja ya??

Cerita ini aku alami sekitar tahun 1999 silam, saat itu aku baru diangkat menjadi seorang PNS dan termasuk yang paling muda diantara para Guru lainya. Yang muda yang banyak bekerja, itulah yang aku alami saat itu mulai dari Guru Olahraga, Waka Kesiswaan dan merangkap juga sebagai Guru BP. Aku yang saat itu belum menikah memutuskan untuk memanfaatkan satu ruangan kosong sebagai tempat tinggal karena rumahnku memang jauh. Itung-itung hemat, karena walaupun sudah menjadi PNS kurasakan gajiku tidak mampu memenuhi gaya hidupku yang sudah terlanjur tinggi.
Sore itu sekolah begitu sepi, tidak ada ekstra kurikuler yang berjalan praktis hanya aku yang ada dilingkungan sekolah itu merangkap menjadi satpam dan penjaga malam juga. Tetapi kesunyian sore itu mendadak terusik oleh suara sepeda motor Bravo yang berknalpot nyaring. Kulihat dari kejauhan itu motor Indah, salah seorang murid kelas 3 yang paling centil dan suka menggodaku. Tanpa aku duga, kulihat Indah membuka jendela kelasnya dan melompat masuk kedalam. Melihat itu aku buru-buru menghampirinya dan melompati jendela yang sama untuk masuk. Spontan Indah sangat terkejut dan melipat tangannya kebelakang dengan wajah memerah dan takut, sangat bertolak belakang dengan keseharianya yang centil dan periang. Akupun memaksanya menyerahkan apa yang disembunyikan dibalik tubuhnya dan ternyata itu adalah 2 keping VCD porno yang berjudul Tarzan-X dan Aladin.

“Ooo…begini kelakuanmu! Ini aku sita dan besok tolong beritahu orangtuamu untuk datang kesekolah!!! Kataku dengan tegas sambil merampas VCDnya.
“besok VCD ini akan aku serahkan kepada orangtuamu sebagai bukti! Jawabku tegas
Tanpa kata, Indah langsung bersimpuh dikakiku dan memohon sambil menangis terisak hingga membuatku jadi bingung takut jika ada orang lain yang melihat. Buru-buru aku keluar dan memintanya mengikutiku menuju ruangan tempat tinggalku. Sebenarnya saat itu aku tidak berniat macam-macam apalagi mesum, tetapi sikap Indah yang terus-terusan memelas dan mengelus kakiku (paha) membuat penisku secara perlahan mengeras. Asal tahu aja, tinggi Indah sekitar 165an tetapi bodinya lebih dewasa dari usianya. Tubuhnya sangat terbentuk dengan dada yang membusung berukuran 34C, cukup besar untuk anak SMA dan itu mungkin karena hobinya nonton bokep serta masturbasi.
“sudah…sudah, ayo bangun jangan duduk dibawah! Kataku
‘jadi Pak Agus tidak jadi melaporkan ini pada Bapak?? Tanya Indah
“mmmmm…tergantung kamu! Kataku
‘mm..iya Pak, saya akan memberi apapun yang saya bisa asal jangan dilaporkan Bapak! Jawabnya
“apapun??? Emang kamu bisa? Tanyaku mulai berpikir mesum
‘emang bapak mau apa? Kalau uang rokok, aku cicil ya? Katanya
“aku gak merokok dan aku tidak butuh uang! Aku ingin menghukummu! Jawabku
‘iya Pak, asal jangan bilang siapa-siapa! Katanya sedikit terbata
“nih…silahkan diputar! Kataku sambil menyodorkan VCD Tarzan-X

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH…HMMMMMM MM…CROT…CROOOOOTT
Spermaku meluncur deras ke mulutnya tanpa bisa aku tahan dan memaksanya agar menelan semua spermaku. Walau dia tersedak dan terisak, aku cuek aja dan tetap menahan kepalanya agar penisku tetap ditelanya. Uuuuuhhhh…sungguh nikmat rasanya, akhirnya obsesiku ngecrot di dalam mulut tercapai! Jujur walau pacarku mau nyepong penisku tetapi dia ogah menelan spermaku.
‘uhukkk…uhukkk…Pak Agus jahat, asin banget rasanya! Protes Indah

Aku jawab tanya Indah dengan ciuman di bibirnya dan pelukan erat sambil mendorong tubuhnya agar rebahan di karpet lantai. Dengan setengah menindih, aku tahan tubuh Indah yang meronta dan pura-pura menolak cumbuanku. Jika dia memang menolak pasti ada teriakan atau minimal kata ancaman terhadapku.

Benar saja, perlahan Indah membalas ciumanku dengan ciuman dan hisapan kuat sambil sesekali memainkan lidah dirongga mulutku. Tangan Indah bergerilya meraba pinggang dan penisku yang mengganjal di selangkanganya. Melihat sambutan yang diberikan Indah, akupun berguling dan membuatnya nyaman dengan posisi WOT. Sambil terus berciuman aku susupkan tanganku dari balik kaosnya dan melepaskanya berrsama pengait BHnya. Sungguh Indah seindah namanya, toket yang begitu kenyal dan membulat sempurna terbungkus kulit putih yang menggemaskan. Samar-samar kulihat ada bekas cupang di toket kirinya dan itu semakin mengurangi keraguanku dan semakin bersemangat menikmati tubuhnya.


Cerita Sex Pak Guru Dengan Murid Binal


“Indah banget tubuhmu, seindah namamu… bisikku lirih
‘mmmm…bapak bisa aja ngeGombal. Jawabnya
“nih bekas bibir siapa?? Tanyaku
‘Nisa…Pak!! katanya mengejutkan aku
“Anisa temenmu itu?? Tanyaku
“iya Beb, kapan aja kamu mau…pasti bapak siap!! Kataku antusias
‘boleh aja Nisa kan pak?? Bisiknya seraya merebahkan diri dan menciumi belakang leherku
“mmm…terserah deh! Jawabku sok mikir padahal ngarep banget

AUW…AUW…AUW….MMMMM…OOOUUUHHHH… desahan Indah semakin lama semakin keras karena dia yakin situasi sekolah begitu sepi apalagi jika menjelang senja begini. Tubuh kami tampak begitu mengkilat terbias cahaya layar TV yang juga berisi adegan mesum. Tiba-tiba kedutan di penisku begitu kencang dan kuat, tak mau mengambil resiko membuatnya hamil dengan mengeluarkan di dalam cepat-cepat aku mencabut batang penisku dan mengarahkanya ke mulut Indah. Indah yang terengah dengan mulut menganga penuh nafsu tanpa aku duga menyambut penisku dengan hisapan dan kocokan dipangkalnya. Hemmmmm…sangat nikmat rasanya!! Dasar cewek, tadi protes menelan sperma tetapi sekarang doyan banget.
Untuk kedua kalinya aku semprotkan spermaku ke mulut Indah, begitu banyak melebihi semprotan yang pertama. Hemmmmmmm…sungguh murid yang berbakat, gumamku dalam hati mengagumi servisnya yang hebat. Indah menelan semua spermaku dan terus mengurut-urut penisku seakan tak rela jika tersisa. Tidak sampai disitu saja, aku yang berdiri dengan lutut mengakahi wajahnya kembali dimanjakan dengan lidahnya. Hemmmm…lidah hangatnya membasahi buah pelerku dengan jilatan-jilatan kemesraan. Jari lentiknya mengelus perut dan pantatku dengan lembut.
Untuk beberapa saat kami tetap bercumbu menurunkan tensi nafsu sedikit demi sedikit sambil saling memuja dan memuji apa yang baru saja kami lalui. Sambil berpelukan mesra kami merencanakan kelanjutan mesum ini. Dan dari pengakuanya, yang memerawani memeknya adalah terong ungu yang dipakainya bermasturbasi. Bahkan yang mencengangkan dari pengakuanya adalah Indah dan Nisa merupakan partner masturbasi tetapi menolak jika disebut lesbian karena mereka tetap dan akan terus menyukai Penis! Mau tahu kelanjutanya gak??? Atau mungkin Penis juragan ada yang nganggur??! Heheheee…

‘bapak silahkan kalau mau membeli obat, saya akan menunggui rumah bapak bersama Nisa! Kata Indah
“ooo…iyaaa…makasih ya?! Jawabku coba mengalir mengikuti aktingnya
‘ssssssstttt…jangan berisik Pak, ntar ketahuan Nisa! Katanya
“kamu disini, terus Nisa ngapain ngunci pintu segala? Tanyaku bingung
‘tuh…Nisa lagi maninin memek di depan TV! Jawab Indah datar
“maksutnya? Tanyaku sok gak tahu
‘seperti kemarin, bapak memergoki aku gitu! Katanya sambil mengedipkan mata

Aku tahu apa maksudnya dan langsung berjalan menuju pintu belakang untuk masuk serta menyergap Nisa. Tetapi aku menahan langkahku dan mengintipnya lebih dulu agar kedatanganku tepat disaat Nisa tidak dapat mengelaknya. Kulihat mata Nisa memejam, menghayati adegan Miyabi yang sedang merintih keenakan sambil memaju mundurkan jari telunjuknya di dalam memek.

Spontan Nisa membuka mata dan mencoba mencari sesuatu untuk menutupi kebugilanya tetapi ternyata bajunya tidak ada, mungkin sengaja diumpetin Indah. Dengan menunduk dan menyilangkan kedua tangannya di dada Nisa terdiam tanpa kata. Entah karena pengaruh obat kuat atau memang tubuh Nisa yang nafsuin, mendadak penisku mengeras sejadi-jadinya dan terasa tidak muat di celana. Bingung dengan apa yang harus aku katakan untuk merayunya, aku langsung membuka resletingku dan memelorotkan celana jeansku ke lantai. Hanya menyisakan CD hitamku yang sudah tidak muat lagi menampung penisku.
masuk kedalam rongga mulutnya.

“ayooo…jangan malu-malu, ini (penis) asli…lebih enak dari timun!! Kataku sambil memaju mundurkan penisku
“hemmmmm…daripada menolak tetapi tetap melakukan lebih baik kamu menurut dan menikmatinya…nanti aku kasih bonus nilai 9 praktek olahragamu!! Bujukku
“kamu kan belum pernah mendapat nilai 9 pelajaran olahraga!! Tambahku
‘Paaakkkk…Nisa ingin pipissss!! Katanya lirih
‘Paaakkkk…Nisa ingin pipissss!! Katanya lirih

Setelah kurasa cukup licin, akupun meminta Nisa bergaya doggy style diatas kursi sambil menunggingkan pantat putihnya. Pelan-pelan aku mulai menggesekkan ujung penisku ke belahan pantatnya dan kemudian bibir memeknya. dan setelah kepala penisku masuk serta membuka bibir memeknya, aku langsung hentakkan penisku lebih dalam.
AUWWW…MMMMM…SAKiiiiiiiiiiTTTTTTT…. teriaknya memecah keheningan siang!

‘lebih cepat Pak…ayooooo…hemmmmmmmmm!! rengek Nisa memanja
“iya Beib, pegangan kursi ya? Kataku sambil melanjutkan goyanganku.

Untuk sesaat kami masih bercumbu rayu dan saling memuji dengan penuh kemesraan yang memanja. Kulihat tidak ada ekspresi kecewa maupun menyesal di wajahnya, senyumnya begitu manis tepat berada di depan wajahku. Emuah…emuah…emuah….

‘aduuuhhh…mesranya, sampai-sampai melupakan aku! Teriak Indah dari balikpintu belakang
“kamu dari mana saja?? Tanyaku basa-basi.
‘enakan kontol yang asli kan Niss?? Tanya Indah
“ayooo…jangan malu-malu, ini (penis) asli…lebih enak dari timun!! Kataku sambil memaju mundurkan penisku
“hemmmmm…daripada menolak tetapi tetap melakukan lebih baik kamu menurut dan menikmatinya…nanti aku kasih bonus nilai 9 praktek olahragamu!! Bujukku
“kamu kan belum pernah mendapat nilai 9 pelajaran olahraga!! Tambahku

Bersamaan dengan itu semprotan kecil mengenai bibirku, terasa asin dan hangat. hemmmm… ternyata Nisa sudah mencapai orgasme! Gumamku dalam hati sambilAku tidak perduli pada memek basahnya dan semakin lahap memainkanya hingga membuat Nisa tak kuat menahan desahanya. Oooouuuhhhh…hemmmmmmm…. desah Nisa sambil menjambak rambutku dan membenamkanya lebih dalam di memeknya.

‘Paaakkkk…Nisa ingin pipissss!! Katanya lirih

Setelah kurasa cukup licin, akupun meminta Nisa bergaya doggy style diatas kursi sambil menunggingkan pantat putihnya. Pelan-pelan aku mulai menggesekkan ujung penisku ke belahan pantatnya dan kemudian bibir memeknya. dan setelah kepala penisku masuk serta membuka bibir memeknya, aku langsung hentakkan penisku lebih dalam.
AUWWW…MMMMM…SAKiiiiiiiiiiTTTTTTT…. teriaknya memecah keheningan siang!

‘lebih cepat Pak…ayooooo…hemmmmmmmmm!! rengek Nisa memanja
“iya Beib, pegangan kursi ya? Kataku sambil melanjutkan goyanganku.

Untuk sesaat kami masih bercumbu rayu dan saling memuji dengan penuh kemesraan yang memanja. Kulihat tidak ada ekspresi kecewa maupun menyesal di wajahnya, senyumnya begitu manis tepat berada di depan wajahku. Emuah…emuah…emuah….
“kamu dari mana saja?? Tanyaku basa-basi.
‘enakan kontol yang asli kan Niss?? Tanya Indah

‘aaaaa…aaammpun Pak tolong jangan sita itu VCD nyewa dirental. Katanya memohon

Walau sempat ragu namun Indah mengikuti apa kataku dan akhirnya Tarzan-X pun mulai beraksi dengan adegan Hotnya. Indah yang menundukkan kepala aku minta untuk nonton bersama, detik demi detik hingga akhirnya berganti ke VCD Aladin. Kulihat wajah Indah kembali memerah, tetapi bukan karena takut melainkan karena birahi tinggi sama seperti yang aku rasa. Karena tak kuasa menahan nafsu dan 2 minggu tidak bertemu pacar, dengan tekat bulat bercampur nekat aku memelorotkan celana triningku beserta celana dalam putihku. Indah sangat terkejut melihat penis panjangku dan langsung menutup matanya serta berpaling membelakangiku. Tak perduli dengan sikapnya, aku langsung menggenggam tanganya dan mengarahkanya ke penisku yang berurat dan keras.

Jujur itu adalah pertama kalinya penisku disentuh cewek selain pacarku dan rasanya sangat geli melebihi saat dielus pacarku. Dengan perlahan dan lembut Indah terus mengelus, mengurut dan mengocoknya seperti yang ada di layar TV. Kulihat nafas Indah mulai memburu pertanda dirinya juga sedang dilanda badai nafsu yang begitu menggebu. Mumpung ada pelampiasan, sekalian sajalah! Kataku dalam hati dan dengan sedikit menjambak rambutnya aku mengarahkan bibirnya ke penisku agar segera dikulum.

Seakan sudah mengerti kata hatiku, Indah dengan mata memejam memasukkan ujung penisku kedalam mulutnya yang sempit. Sangat menyesak hingga kurasakan gigi-giginya sesekali menggores penisku, begitu nikmat dan geli bercampur sakit dan nyeri. Namun itu tidak bertahan lama, sesaat kemudian Indah seperti mulai menikmatinya, hal itu aku lihat dari matanya yang terbuka dan intensitas kocokan yang semakin cepat.
Indah hanya mengangguk mengiyakan tanyaku dan itu sungguh mengejutkan karena Anisa teman sebangku sekaligus ngeKost dirumahnya, anaknya begitu alim dan juara kelas. Pikiranku yang melayang membayangkan Nisa mendadak buyar bersamaan dengan kehangatan yang menyelimuti seluruh bagian penisku. Oooo…my…GOD, ternyata Indah menelan penisku dengan memeknya dan anehnya itu sangat mudah, pas seukuran penis jumboku serta tidak ada tanda-tanda kesempitan. Walau agak kecewa karena tidak memerawaninya tetapi aku tetap senang merasakan sensasi ngentot dengan murid sendiri.
PLAK…PLAK…PLAAAAAAAKKKKKKKKK….PLAAAKKKKKKKK. .. seperti cowboy yang sedang duduk diatas kuda liar, Indah naik turun menggoyangkan pantatnya mengocok penisku. Hemmmmm…sungguh nikmat melebihi saat ML dengan pacarku. Indah semakin mempercepat goyanganya tanpa menghiraukan tanganku yang terus-terusan meremas dan memainkan putingnya.

‘MMMmmmm…ooooohhhhhhh….enak banget kontol bapak…Indah suka! Racaunya mengacau

Aku balik tubuhnya menjadi dibawahku dan dengan posisi push-up aku langsung menggoyangnya maju mundur dengan cepat, kuat dan semakin dalam…semakin dalam…terus dan teruuuuss. Membuat seluruh tubuh Indah bergoyang tak tentu arah, menggeliat bagaikan ulat yang dilanda nikmat. Dengan setengah menggigit aku menghisap toket padatnya di kiri dan kanan sambil terus menggenjot goyanganku. Aku berniat memberikan stempel bibir di sekujur dadanya!

OOOOOOUUUHHHH…MMMM…CROT…CROOOTTTTT….CROT.. ..CROOOOOO..OOOOTTT….

Sejak kejadian sore itu kami semakin akrab saja, tidak ada jarak antara guru dan murid yang ada seperti seorang teman atau bahkan sepasang kekasih jika hanya berduaan. Ternyata selain binal dan centil Indah juga pshyscosex, dimana dia merencanakan agar Nisa juga merasakan bagaimana nikmatnya penisku dan dia ingin menonton adegan kami. Aku ikuti sajaa maunya mengingat itu juga sangat menguntungkan aku.
Minggu itu Indah mengejutkan aku dengan datang bersama Nisa, aku yang belum tahu apa yang direncanakan Indah merasa bingung. Namun Indah dengan sigap buru-buru mengungkapkan alasan kedatanganya dan mulai berakting.

Terpaksa, akupun mandi pagi dan mengambil motor untuk berpura-pura pergi ke apotik serta meninggalkan mereka berdua di dalam rumah. Indah mengikutiku dari belakang berpura-pura menutup pintu gerbang dan berpesan agar aku kembali lagi satu jam kemudian. Tidak ada kata lain selain ‘okelah kalau begituh’ dan kulajukan motorku tanpa tujuan yang jelas. Mendadak terlintas dalam pikiranku untuk benar-benar menuju apotik dan membeli obat kuat. Walau malu dan sempat ragu karena semua pelayanya adalah cewek, aku cuek aja walau mungkin diejek masih muda sudah butuh obat kuat. Setelah itu aku membeli makan disebuah warung dan segera meminum obat tersebut, karena reaksinya memang satu jam kemudian.

Walau terasa lama namun akhirnya satu jam lewat juga dan aku langsung tancap gas menuju sekolah dimana aku saat itu tinggal. Kulihat kondisinya sepi, sama seperti biasanya yang ada hanyalah motor Indah yang terparkir di depan rumahku. Aku berjalan setengah mengendap dan mendapati pintu rumahku terkunci dari dalam. Dalam kebingungan dan penasaran, tiba-tiba Indah menghampiriku dari belakang dan mengejutkan aku.
“baguuusss…baguuuuussss…jadi begini caranya menjaga rumah!! Kataku dengan nada keras.

Seperti tahu apa yang aku mau, Nisa hanya menggelengkan kepala pertanda menolak hasratku dengan mata berlinang. Gejolak nafsuku yang memburu membuatku tega dan nekat memaksanya menciumi selangkanganku. Kusodorkan penisku kewajahnya dan sedikit menjambak rambutnya untuk menuntun bibirnya menciumi penisku. Beginikah sensasinya memperkosa?? Tanyaku dalam hati. Obsesi, nafsu dan getar kepuasan menyatu di diriku saat ujung penisku mulai diciuminya perlahan. Ooooooohhhh…nikmaaaaaaaaaaaaaattttttttttt…. dengan memencet hidungnya, mau tidak mau Nisa membuka mulutnya untuk mengambil nafas dan disaat itulah penisku aku dorong.

Dan ternyata sangat manjur, Nisa perlahan mulai menggerakkan lidahnya menggelitik ujung penisku dan menghisapnya penuh penghayatan. Semakin aku melihat tubuh indahnya, semakin aku ingin segera menikmatinya. Tubuh Nisa kutilang darat, toketnya lebih kecil tetapi lebih berperawakan layaknya wanita biasa karena tingginya sama denganku, cukup tinggi untuk wanita seusianya. Wajah manisnya tidak berkurang oleh jilbab yang dikenakanya bahkan terasa lebih menggairahkan.

Entah apa yang dipikirkanya, aku tidak tahu dan tidak mau tahu karena yang ada dibenakku hanyalah nafsu untuk mencumbu dan menikmati setiap jengkal tubuhnya. Aku duduk di kursi kayu dan menuntunya untuk tetap mengulum penisku. Hemmmmm…lebih enak dinikmati sambil duduk, dengan begitu aku leluasa memandangi kebugilanya dan mengelus toketnya yang sudah tidak lagi terhalang tanganya. Cukup imut tetapi sangat mengesankan, begitu putih, ranum dan berputing pink seperti belum pernah terjamah padahal dia adalah pasangan mesumnya Indah.

Hisapan Nisa semakin kuat dan liar saat jariku mulai memilin putingnya dan meremas toketnya yang kenyal. Nafas Nisa memburu keluar masuk menerpa jembutku dan sebagian melewati sela-sela penisku. Perlahan aku tuntun tangan kananya untuk memegang pangkal penisku dengan gerakan naik-turun teratur. Tak kuasa dengan rangsanganya yang semakin menjadi, akupun melepaskan penisku dari mulutnya dan memintanya berganti diatas kursi. Sambil berjongkok aku langsung menyerbu selangkanganya dengan ciuman bertubi dan hisapan-hisapan lembut. Aku tidak perduli pada memek basahnya dan semakin lahap memainkanya hingga membuat Nisa tak kuat menahan desahanya. Oooouuuhhhh…hemmmmmmm…. desah Nisa sambil menjambak rambutku dan membenamkanya lebih dalam di memeknya.

Bersamaan dengan itu semprotan kecil mengenai bibirku, terasa asin dan hangat. hemmmm… ternyata Nisa sudah mencapai orgasme! Gumamku dalam hati sambilAku tidak perduli pada memek basahnya dan semakin lahap memainkanya hingga membuat Nisa tak kuat menahan desahanya. Oooouuuhhhh…hemmmmmmm…. desah Nisa sambil menjambak rambutku dan membenamkanya lebih dalam di memeknya.
Bersamaan dengan itu semprotan kecil mengenai bibirku, terasa asin dan hangat. hemmmm… ternyata Nisa sudah mencapai orgasme! Gumamku dalam hati sambil berfikir bahwa Nisa menikmati cumbuanku. Akhirnya dengan dengan jari telunjuk aku mulai mengocok memeknya, maju mundur semakin lama semakin dalam dan semakin cepat hingga tanpa aku duga Nisa kembali menyemprotkan lendir orgasmenya dan kali ini terasa lebih kuat hingga sampai masuk ke hidungku.

Kembali dugaanku meleset, ternyata Nisa masih perawan hal itu aku lihat dari darah yang menempel di penisku dan menetes di kursi. Antara menyesal dan bangga mendadak kurasakan, akupun memperlambat goyanganku dan memberi kesempatan memeknya untuk beradaptasi dengan penis jumboku. Kerutan otot yang meremas dan menghisap penisku bergitu jelas kurasakan.

PLAK…PLAK…PLAAAAAAKKKKKK…PLAAAAKKKKKKKKKK… benturan pahaku di pantatnya beriring dengan desahan lembutnya. Cukup sempit hingga kurasakan seluruh penisku rapat di dalam memeknya.
Dengan cepat aku terus mengobok-obok memeknya hingga membuat tubuh dan kursinya bergerak kesana kemari hingga hampir terguling. Tak mau terganggu dengan posisinya, buru-buru aku kembali merubah style. Kini Nisa terlentang di karpet lantai dan segera aku tindih dengan tubuhku serta memintanya menusukkan penisku ke dalam memeknya. dengan setengah meremas Nisa menggenggam penisku dan menyuapi memeknya dengan penisku.

Begitu terangsangnya Nisa, hingga tanpa sadar dia mulai menciumi leher dan dadaku sambil menggigit bibirnya untuk menahan desahan. Udara yang panas dan gairah yang membara membuat tubuh kami bermandikan peluh. maju-mundur, naik turun dan sesekali menggeolkan pantat kulakukan untuk membuatnya semakin liar.

OOOOOOOOOHHH…AAAAAAAAAHHHHHH…OUUUGGGHHHHHHHH.. .MMMMMMM…. desahan demi desahan membuatku semakin terangsang dan akhirnya aku tumpahkan spermaku ke atas perutnya. CROT…CROOOOOTTTTTT… Spermaku meloncat keluar hingga ada yang mengenai wajah manisnya. Hemmmmmmmmmmmmmm….lega rasanya mendapatkan seorang perawan.
Dengan wajah malu Nisa melepaskan pelukanya dan mendorong tubuhku agar menjauhinya tetapi Indah buru-buru menghampirinya. Awalnya Nisa sempat marah karena dikerjain Indah untuk aku nikmati tubuhnya tetapi akhirnya memaklumi dan mengembalikan pakaian Nisa yang sempat dia umpetin.

Sejak saat itu hubungan kami semakin mesra dan hampir setiap akhir pekan kami berML ria dirumahku. Oooouuugggggghhhh….begitu Indah hingga aku melupakan pacarku. Namun itu hanya sejenak saja, tiga bulan kemudian Nisa dan Indah lulus SMA membuatku sangat kehilangan. aku yang sudah terlanjur terbiasa ML mau tidak mau harus mencari penggantinya karena pacarku tidak mau setiap kuajak ML.

Spontan Nisa membuka mata dan mencoba mencari sesuatu untuk menutupi kebugilanya tetapi ternyata bajunya tidak ada, mungkin sengaja diumpetin Indah. Dengan menunduk dan menyilangkan kedua tangannya di dada Nisa terdiam tanpa kata. Entah karena pengaruh obat kuat atau memang tubuh Nisa yang nafsuin, mendadak penisku mengeras sejadi-jadinya dan terasa tidak muat di celana. Bingung dengan apa yang harus aku katakan untuk merayunya, aku langsung membuka resletingku dan memelorotkan celana jeansku ke lantai. Hanya menyisakan CD hitamku yang sudah tidak muat lagi menampung penisku.
Seperti tahu apa yang aku mau, Nisa hanya menggelengkan kepala pertanda menolak hasratku dengan mata berlinang. Gejolak nafsuku yang memburu membuatku tega dan nekat memaksanya menciumi selangkanganku. Kusodorkan penisku kewajahnya dan sedikit menjambak rambutnya untuk menuntun bibirnya menciumi penisku. Beginikah sensasinya memperkosa?? Tanyaku dalam hati. Obsesi, nafsu dan getar kepuasan menyatu di diriku saat ujung penisku mulai diciuminya perlahan. Ooooooohhhh…nikmaaaaaaaaaaaaaattttttttttt…. dengan memencet hidungnya, mau tidak mau Nisa membuka mulutnya untuk mengambil nafas dan disaat itulah penisku aku dorong masuk kedalam rongga mulutnya.

Dan ternyata sangat manjur, Nisa perlahan mulai menggerakkan lidahnya menggelitik ujung penisku dan menghisapnya penuh penghayatan. Semakin aku melihat tubuh indahnya, semakin aku ingin segera menikmatinya. Tubuh Nisa kutilang darat, toketnya lebih kecil tetapi lebih berperawakan layaknya wanita biasa karena tingginya sama denganku, cukup tinggi untuk wanita seusianya. Wajah manisnya tidak berkurang oleh jilbab yang dikenakanya bahkan terasa lebih menggairahkan.

Entah apa yang dipikirkanya, aku tidak tahu dan tidak mau tahu karena yang ada dibenakku hanyalah nafsu untuk mencumbu dan menikmati setiap jengkal tubuhnya. Aku duduk di kursi kayu dan menuntunya untuk tetap mengulum penisku. Hemmmmm…lebih enak dinikmati sambil duduk, dengan begitu aku leluasa memandangi kebugilanya dan mengelus toketnya yang sudah tidak lagi terhalang tanganya. Cukup imut tetapi sangat mengesankan, begitu putih, ranum dan berputing pink seperti belum pernah terjamah padahal dia adalah pasangan mesumnya Indah.
Hisapan Nisa semakin kuat dan liar saat jariku mulai memilin putingnya dan meremas toketnya yang kenyal. Nafas Nisa memburu keluar masuk menerpa jembutku dan sebagian melewati sela-sela penisku. Perlahan aku tuntun tangan kananya untuk memegang pangkal penisku dengan gerakan naik-turun teratur. Tak kuasa dengan rangsanganya yang semakin menjadi, akupun melepaskan penisku dari mulutnya dan memintanya berganti diatas kursi. Sambil berjongkok aku langsung menyerbu selangkanganya dengan ciuman bertubi dan hisapan-hisapan lembut. Aku tidak perduli pada memek basahnya dan semakin lahap memainkanya hingga membuat Nisa tak kuat menahan desahanya. Oooouuuhhhh…hemmmmmmm…. desah Nisa sambil menjambak rambutku dan membenamkanya lebih dalam di memeknya.
‘Paaakkkk…Nisa ingin pipissss!! Katanya lirih

Bersamaan dengan itu semprotan kecil mengenai bibirku, terasa asin dan hangat. hemmmm… ternyata Nisa sudah mencapai orgasme! Gumamku dalam hati sambil berfikir bahwa Nisa menikmati cumbuanku. Akhirnya dengan dengan jari telunjuk aku mulai mengocok memeknya, maju mundur semakin lama semakin dalam dan semakin cepat hingga tanpa aku duga Nisa kembali menyemprotkan lendir orgasmenya dan kali ini terasa lebih kuat hingga sampai masuk ke hidungku.

Kembali dugaanku meleset, ternyata Nisa masih perawan hal itu aku lihat dari darah yang menempel di penisku dan menetes di kursi. Antara menyesal dan bangga mendadak kurasakan, akupun memperlambat goyanganku dan memberi kesempatan memeknya untuk beradaptasi dengan penis jumboku. Kerutan otot yang meremas dan menghisap penisku bergitu jelas kurasakan.
PLAK…PLAK…PLAAAAAAKKKKKK…PLAAAAKKKKKKKKKK… benturan pahaku di pantatnya beriring dengan desahan lembutnya. Cukup sempit hingga kurasakan seluruh penisku rapat di dalam memeknya.
Dengan cepat aku terus mengobok-obok memeknya hingga membuat tubuh dan kursinya bergerak kesana kemari hingga hampir terguling. Tak mau terganggu dengan posisinya, buru-buru aku kembali merubah style. Kini Nisa terlentang di karpet lantai dan segera aku tindih dengan tubuhku serta memintanya menusukkan penisku ke dalam memeknya. dengan setengah meremas Nisa menggenggam penisku dan menyuapi memeknya dengan penisku.

Begitu terangsangnya Nisa, hingga tanpa sadar dia mulai menciumi leher dan dadaku sambil menggigit bibirnya untuk menahan desahan. Udara yang panas dan gairah yang membara membuat tubuh kami bermandikan peluh. maju-mundur, naik turun dan sesekali menggeolkan pantat kulakukan untuk membuatnya semakin liar.

OOOOOOOOOHHH…AAAAAAAAAHHHHHH…OUUUGGGHHHHHHHH.. .MMMMMMM…. desahan demi desahan membuatku semakin terangsang dan akhirnya aku tumpahkan spermaku ke atas perutnya. CROT…CROOOOOTTTTTT… Spermaku meloncat keluar hingga ada yang mengenai wajah manisnya. Hemmmmmmmmmmmmmm….lega rasanya mendapatkan seorang perawan.
‘aduuuhhh…mesranya, sampai-sampai melupakan aku! Teriak Indah dari balikpintu belakang.

Dengan wajah malu Nisa melepaskan pelukanya dan mendorong tubuhku agar menjauhinya tetapi Indah buru-buru menghampirinya. Awalnya Nisa sempat marah karena dikerjain Indah untuk aku nikmati tubuhnya tetapi akhirnya memaklumi dan mengembalikan pakaian Nisa yang sempat dia umpetin.

Sejak saat itu hubungan kami semakin mesra dan hampir setiap akhir pekan kami berML ria dirumahku. Oooouuugggggghhhh….begitu Indah hingga aku melupakan pacarku. Namun itu hanya sejenak saja, tiga bulan kemudian Nisa dan Indah lulus SMA membuatku sangat kehilangan. aku yang sudah terlanjur terbiasa ML mau tidak mau harus mencari penggantinya karena pacarku tidak mau setiap kuajak ML.

No comments:

Powered by Blogger.