Cinta Satu Malam Dari Mas Damar
Cinta Satu Malam Dari Mas Damar |
Namaku Okta umurku 18 tahun baru saja lulus dari SMA. Aku gak berkuliah melainkan aku bekerja menjadi babysister mengasuh anak kecil. Lumayan gaji sekitar 3 juta perbulan semua kebutuhan makan dan tempat tinggal ikut dengan majikanku. Aku perawan desa yang datang ke kota untuk mencari uang. Orangtuaku juga mendukung aku bekerja apalagi gaji yang aku dapatkan banyak.
Orangtuaku hanyalah seorang buruh tani di desa. Aku anak pertama dari tiga bersaudara adikkimasih kecil-kecil. Aku harus membantu biaya sekolah mereka segaknya hingga lulus SMA sepertiku kemudian nanti bkekerja. Kuliah pun juga belum tentu mendapat pekerjaan yang layak. Awalnya aku enggan bekerja sebagai babysister karena menurutku itu rendah dan malu dengan teman-temanku.
Namun setelah aku pikir lagi uang yang aku dapakan banyak dan bekerja di luar kota. Tanpa pikir panjang lagi aku segera saja pergi ke luar kota dengan bibi ku. Bibi ku bekerja sebagai baby sister juga kebetulan majikannya mempunyai teman yang sedang membutuhkan pengasuh. Akhirnya aku diajak bibi pergi ke luar kota. Aku dan bibi naik bus dengan perjalanan 9 jam.
Jauh sekali tempatnya dan baru pertama ini aku pergi. Disana aku dikenalkan dengan majikannya kemudian aku diantar kerumah bu Susi calon majikan aku. Sesampainya disana aku terkejut karena melihat rumah yang besar dan mewah. Aku berkenalan dan langsung bekerja mengasuh anak kecil berumur 2 tahun.
Disini aku hanya merawat balita itu saja sedangkan pekerjaan rumah sudah ada pembantu yang lainnya. Di rumah ini ada 4 pembantu termasuk aku. Pertama kerja aku masih binggung mau gimana karena luas rumah aku kesana kemari seperti orang hilang. Ada satu pembantu yang baik hati dia mengantar ku dan mengenalkan aku berbagai tempat yag biasa untuk main “Sekar” anak yang aku asuh.
Aku pun diantar ke kemar yang aku tempati. Kamar pembantu kok sebagus ini,
“ini kamarmu, taruh semua pakaian dan perlengkapanmu. Kalau bu Susi gak pulang ke rumah biasanya Sekar tidur denganmu tapi gak disini melainkan dikamar Sekar..”
“ohh gitu ya mbak Siti..”
“iya pokoknya kamu hanya merawat Sekar saja yang lain sudah ada tugasnya masing-masing…”
“ya mbak terimakasih…”
Aku sudah lumayan memahami dan mengerti tempat-tempat yang ada di rumah ini. Makan enak tidur juga pakai AC gaji 3 juta sudah lebih dari cukup. Semua ditanggung sama majikan aku. Sekar termasuk anak yang gak menyusahkan. Pagi aku mandiin kemudian aku beri makan dan siang udah tidur lagi. Jika Sekar tidur aku juga pastinya tidur disebelahnya.
Kerjaan gak begitu berat bagiku apalagi kalau bu Susi pulang awal, Sekar pasti diajak pergi jalan dan aku pun ikut. Pergi kemana saja aku selalu ikut duduk manis di mobil yang mewah.jalan-jalanke mall atau supermarket makannya juga enak. Berat badanku bertambah banyak aku terlihat agak gendut. Badanku semakin semok saja karena makanan yang aku makan itu bergizi tinggi.
Maklumlah majikan aku kaya jadi makan selalu enak. Pada suatu hari di kompleks perumahan ada pasar malam. Kebetulan itu pas liburan sekolah, jadi ada hiburan dimalam hari. Aku pikir di kota nggak ada tu pasar malam. Dari dulu aku seneng pergi kepasar malam untuk naik wahana yang ada disana. Aku ijin dengan bu Susi untuk mengajak Sekar ke sana.
Awalnya kau gak diperbolehkan karena terlalu rame dan takut Sekar kedinginan,
“Bu..minta ijin nanti malam Sekar boleh saya ajak ke Pasar malam?”
“Jangan Ris soalnya udara dingin Sekar juga nanti rewel…”
“dijamin gak rewel bu, Sekar kalau sama saya sudah terbiasa bu disana kan banyak wahana pasti Sekar seneng deh…”
“Hmmm kamu itu selalu saja memaksa ya Ris, boleh asal diantar sopir jangan pergi sendiri jalanan ramai takut kenapa-napa dijalan…”
“Sip deh bu…”
Malam pun tiba sesuai keinginanku aku pergi ke pasar malam. Sebenarnya seusia Sekar belum begitu paham namun aku yang ngebet pengen ke pasar malam. Aku dianter pak Ujang sopir pribadi Bu Susi hmmm udah berasa orang kaya aja. Sesampainya di sana aku turun dan pak Ujang menunggu di mobil. Aku mengajak Sekar naik komedi putar.
Aku membeli karcis terlebih dahulu setelah sekitar 10 menit aku pusing karena muter-muter dan ramai sekali. Sekar ternyata seneng sekali nggak salah aku ajak dia, aku kira dia belum ngerti. Kemudian aku mengajaknya naik kereta keliling komplek. Pas aku beli tiket aku sedikit terkejut karena yang jaga di komedi putar sama dengan yang jaga di loket kereta.
Dan mas yang jaga itu senyum-senyum sambil melihat aku. Aku ngerasa aneh ketika dia terus memandangiku. Setelah itu aku pindah bermain ke wahana mandi bola. Yang jaga tiket orang itu lagi, aku semakin gak mengerti kok ada dimana-mana sih. Jangan-jangan dia mengikutiku,
“Mas kok jaga disana sini sih?”
“Hmmmm…iya mbak kebetulan aja,” ucap penjaga tiket itu dengan senyuman
“Ngikutin aku ya mas?”
“PD banget sih mbak..kalau iya kenapa..”
“Iiiihhh..dasar ganjen…”
Aku menyodorkan uang untuk membayar tiket dan seketika itu tanganku dipegang , aku menjerit. Orang-orang melihatku dengan saksama. Dia pun melepaskan tangannya, aku segera lari dan masuk ke arena mandi bola. Aku mengawasi Sekar sambil hati berdebar-debar. Kemudian aku kembali salah tingkah seperti ada yang ngikutin dari belakang.
Pas aku toleh ke kiri ternyata mas itu ada disampingku,
“Mbak kenalan donk…”
“Apaan sih kamu mas…”
“Aku kan pengen kenalan sama kamu mbak,kamu cantik deh makanya aku ikutin terus…”
“Gak usah gombal mas…”
Aku jadi ngobrol lama dengan penjaga tiket itu dan pada akhirnya aku nyambung dengannya. Kita bertukar nomor telepon. Jam 9 tiba saatnya aku pulang karena Sekar gak boleh pergi sampai larut malam. Aku pun segera pulang, sesampainya di teras HP aku sudah berbunyi. Aku menidurkan Sekar di kamarnya dan aku kembali ke kamarku.
Aku membuka Hp ternyata si penjaga tiket itu menghubungiku, namanya Damar. Hingga larut malam aku smsan dengan dia sampai aku tertidur pulas. Paginya aku kesiangan bu Susi sedikit marah denganku. Seharian aku mengasuh Sekar sampai gak konsen karena HP berbunyi terus. Sekar aku ajak ke kamar mainan di dalam sambil aku smsan.
Sekar memang anak yang gak rewelan,dia ngerti sekali kalau pengasuhnya sedang jatuh cinta sama cowok. Hhehhe Si Damar perhatian sekali dia selalu tanya aku lagi apa sudah makan belum. Sebelumnya aku gak begitu mengenal laki-laki seperti ini. Tiba-tiba aku mendengar suara gerbang di buka itu tandanya Bu susi pulang,
“Gggggrreeeeeekkkkk….” Suara pagar depan
Aku segera mengajak Sekar bermain di luar . aku takut jika ketahuan sedang bermain HP,
“Okt tolong siapkan baju Sekar , aku mau pergi ke Bandung ..”
“Iya bu, saya juga ikut bu?”
“Gak .. kamu di rumah saja paling juga 2 hari di Bandung karena mertuaku sakit. Nanti Sekar biar diasuh sama keponakan aku…”
“Oohh iya bu…”
“Kamu jaga rumah nanti jaga kakak-kakaknya Sekar saja segala keperluan kamu perhatikan..”
“Iya bu….”
Hatiku gembira riang tak terkira kebetulan sekali nanti malam aku bisa kencan dengan Damar. Malam pun tiba aku segera saja berdandan rapid an pergi ke pasar malam. Aku menunggu Damar yang sedang berjualan tiket kemudian kita makan bakso. Ngobrol lama sekali aku merasa nyaman di dekatnya. Damar juga sangat perhatian sama aku.
Namun waktu cepat berlalu aku harus pulang. Selama 2 hari berturut-turut aku menemuinya dan ikut berjualan tiket. Damar ingin mengajakku pergi namun aku belum bisa. Karena aku gak ada libur setiap hari harus menjaga Sekar. Aku memberanikan diri untuk istirahat satu hari aku berpura-pura sakit. Aku ijin sehari gak bekerja supaya aku bisa seharian dengan Damar.
Aku ijin untuk periksa dan menginap di tempat saudara semalam saja. Untung Bu Susi percaya dengan ucapanku. Aku segera menemui Damar di lokasi pasar malam itu. Ternyata seharian semalam Damar tidurnya di gerobak tiket yang gak begitu luas itu. Seharian aku panas-panasan di dalam gerobak itu. kita saling berpegangan tangan dan saling memeluk.
Teriknya matahari sudah gak terasa lagi jika didekat Damar. Malam pun tiba pengunjung ramai berdatangan aku membantu Damar menjual tiket. Pukul 10 malam lampu kerlap kerlip di pasar malam itu dimatikan. Terasa sangat gelap, aku tiduran di atas tikar dengan Damar. Karena tempat sempit dan sedikit terbuka dingin pun menusuk tubuhku. aku merasa kedinginan saat itu.
Damar memeluk tubuhku dengan erat dan hangat. Dia meraba-raba tubuhku dengan kedua tangannya. Meneglus-elus rambutku sambil memeluk aku. Seluruh tubuhku diraba hingga aku merasakan sedikit geli dengan belaiannya. Kemudian dia meraba wajahku dan dia mencium bibirku. Awalnya aku menolak namun lama-lama aku menikmati ciuman bibir Damar.
Dia mengulum bibirku dengan lembut. Aku belum pernah merasakan ciuman seperti ini. Dan baru pertama kalinya aku dicium pria. Bibirnya terus menciumiku sedangkan tangan Damar meraba toketku dengan perlahan. Aku terkejut dia meminta aku untuk menuruti setiap sentuhannya. Dengan polosnya aku terus menikmati sentuhan tangan Damar.
Semakin keras dia meremas toketku dan aku mendesah,
“Aaaaaaaahhhhhh….aaaaaaakkkkhhh…..aaaaaaaahhhhhhh…………….”
Cinta Satu Malam Dari Mas Damar
Cinta Satu Malam Dari Mas Damar |
Dia membuka kancing kemejaku terlihat kedua toketku yang montok. Dia semakin tampak beringas dan segera membuka bra ku. Dia terlihat gemas dengan kedua toketku, Damar langsung saja menjilati putung susuku dengan lidahnya. Dia putar lidahnya mengelilingi putting toketku aku semakin gak tahan,
Maniakqq -“Aaaaggghhh……aaaaaahhhh……aku tak tahan aaaaaaaaahhhhhhhhhh……”
Nikmat sekali malam itu , bibirnya mengulum putting susuku tangannya meremas-remas toketku. Aku tak kuasa menahan kenikmatan itu dan terus merasakannya,
“Oooohhhhhh…aaahhhhhh…..aaaaahhhh….” kedua tangannya meremas toketku dengan keras.
Setelah itu tubuhku dijilatinya aku menggeliat tubuhku bergetar dibuatnya. Entah malam itu aku merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Dia meraba bagian vaginaku, melepas celanaku. Damar pun telanjang tanpa busana aku melihat dengan jelas kemaluannya berdiri tegak sangat besar. Kemudian Damar meraba vaginaku yang masih perawan itu.
Dia belai hingga aku sangat horny. Dia buka celana dalamku dan dia pandangi vaginaku. Aku malau aku sedikit menggerakan kakiku. Dia membuka lebar kakiku, wajah beringasnya kembali muncul. Dia tampaknya memang sangat gemas melihat vaginaku yang masih jarang dengan bulu-bulu kemaluannya. Dia membuka lipatan-lipatan vaginaku dengan jemarinya,
“Ooohhhhh…aaaahhhh…..oooohhh….aaaaaahhhhhhhhhh……….”
Dia menjulurkan lidah panjangnya untukmenjilati vaginaku. Dari atas hingga ke bawah dia jilat aku sangat lemas kala itu. Nafsu Damar sangatlah tinggi, dia membuka kakiku terlihat vaginaku yang merekah itu terbuka sangat lebar,
“Ooohhh lagiii..aaaaakkkkhhh……..nikmat aaaaaaaahhhh…..” tanganku sambil menekan kepala Damar yang sedang asyik menjilati vaginaku.
Setelah 15 menit menjilati vaginaku hingga keluar cairan sangat banyak sekali, dia pindah menciumi bibirku lagi. Aku terbaring dengan sangat lemas karena permainan Damar sangatlah keras. Aku terdiam dan hanya menikmati saja. K0ntolnya yang sudah tegak itu digesek-gesekkan, vaginaku kembali basah,
“Aaaahhhh….ooohhh……aaaaaaaaahhhhhh terus mas….aaaaakkkhhh….” bibir Damar mengulum putting susuku dan k0ntolnya dia gesekkan di vaginaku.
Kemudian dia mencoba memasukkan k0ntolnya , ujung k0ntolnya sudah berhasil masuk ke dalam,
“Aaawwww…sakit ….aaaaaaaakkkhhhh…..” Maniakqq
Lubang vaginaku yang perawan itu masih sempit karena belum pernah dimasuki apapun. Susah sekali untuk masuk ke dalam lubang kenikmatan. Perlahan dia tekan ujung k0ntol sudah masuk dan terus dia coba lagi. Terdengar bunyi robekan,
“Kkkrreeeeeeeekkkkkk….” Sepertinya selaput keperawananku sobek Damar berhasil merenggut keperawananku
Keluar sedikit darah dari vaginaku,namun Damar gak peduli dia tetao menekan k0ntolnya hingg amasuk ke dalam. Seluruh batang k0ntol Damar masuk ke dalam vaginaku dia terus menekan maju mundur. Tangannya gak lupa meremas-remas toketku,
“Aaaaaaakkkhhh….ooohhh…aaaaahhhhhh….ooohhh….aaaaahhhhhhhhh…..”
Terasa sakit dan nikmat menjadi satu saat itu. Beralaskan tikar Damar menodaiku akupun gak menolak ajakan dia. Aku menikmati setiap gerakan dan sentuhan lembut tangannya. Gerakan maju mundur masih berjalan dari yang perlahan kemudian semakin cepat. Terasa sangat nikmat,
“Oooohhhhhh…aaahhhh…lagii….aaaahhh…lebih masuk lagi….ooooooohhhhhhhhhh….”
K0ntol Damar seperti tertancap di dalam vaginaku, dia menekan serasa mentok ke dalam vaginaku. Geakan itu semakin cepat , dia menyuruhku membuka mulut dan dia memasukkan k0ntolnya di dalam mulutku,
“Crooooooooottt…Crrrooootttt….Crrroooootttttt….”
Pejuh itu keluar di dalam mulutku seras penuh dan aku terpaksa menelannya. Kemudian dia memelukku dengan erat. Wajah Damar terlihat sangat puas kala itu. Aku gak menyangka perawanku direnggut oleh Damar pria yang baru beberaoa hari ini aku kenal di pasar malam. Aku tidur dengannya hingga pagi menjelang.
Aku segera pulang menuju rumah majikanku. Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar dan ganti pakaian siap untuk bekerja kembali. Setelah kejadian itu Damar gak menghubungi aku sama sekali. Pasar malam di dekat kompleks pun sudah berakhir dan aku gak mengetahui dimana Damar sekarang. Sekian.
No comments: